Binus School Bekasi Hadirkan Konsep Green Living untuk Pendidikan
Pertumbuhan Bekasi sebagai kota penunjang Jakarta diaku pihak Binus sebagai area yang cocok untuk ekspansi bisnis pendidikan. Mengusung konsep ‘green living’, Binus School pun dibangun dengan konsep 60 persen ruang terbuka.Pada acara ground breaking Binus School di area Vida Bekasi, Jl. Raya Narogong, Pedurenan, Bantar Gebang, Kamis (20/8), Stephen Wahyudi Santoso, Managing Director Binus mengatakan kepada Rumahku.com bahwa Bekasi merupakan kota yang jadi perhatian mereka untuk ekspansi. Pasalnya, selama tiga tahun belakangan, Bekasi dinilai terus tumbuh menjadi kota yang maju.
“Bekasi menjadi kota pilihan tinggal untuk keluarga muda yang memiliki pekerjaan di Jakarta, pasarnya beda dengan Serpong yang sudah over value. Kami pun optimis, Bekasi cocok untuk mendirikan Binus School dengan target anak kisaran TK hingga SMA,” terang Stephen.
Ia melanjutkan, di lahan seluas 2 hektare tersebut, pembangunan Binus School tahap pertama akan memakan area 1,5 hektare dan terdiri dari 4 lantai. Kedepannya jika memang memungkinkan, Binus School akan diperluas lagi menjadi 4 hektare.
“Untuk saat ini, kami masih dalam tahap study market,” lanjut Stephen.
Sementara itu, Anwin Samsudi, Principal Binus School Bekasi mengatakan bahwa ini akan berbeda dengan dua sekolah Binus sebelumnya yang berlokasi di Simprug dan Serpong.
“Khususnya yang di Simprug, karena sudah tidak ada lahan lagi yang tersisa. Sementara di sini (Bekasi), masih ada banyak lahan, jadi kami masih bisa create sekolah dengan konsep yang terbaik untuk anak-anak,” terang wanita berkewarganegaraan Singapura itu.
Untuk konsep bangunannya, Binus pun menggandeng Andra Matin, yakni arsitektur yang berpengalaman dalam membangun gedung sekolah. Menurutnya, pendidikan yang berkualitas itu tak hanya tercipta dari kurikulum yang baik, tapi juga arsitektur bangunan yang menunjang pendidikan bagi murid-muridnya.
“Tergantung konsepnya sih, tapi menurut saya, anak-anak itu sendiri sudah dinamis, jadi penting untuk menciptakan lingkungan dan desain bangunan yang menunjang aktivitas mereka,” papar Matin.
Anwin menambahkan, sekolah yang mampu menampung seribu murid itu tak hanya memberikan kurikulum internasional, tapi juga akan ada semacam outdoor class lewat botanical garden dengan memanfaatkan 60 persen ruang terbuka yang dimiliki oleh Binus School Bekasi.
“Kami tak hanya menginginkan perkembangan otak kiri, tapi juga pembentukan karakter sejak dini, dan kreativitas anak,” tutupnya.
Your Comment